Jumat, 21 Juni 2013

Kami Tersingkir di Semifinal

Setiap tahunnya selalu ada kegiatan classmeeting di SMP Labschool Jakarta, yaitu semacam pertandingan olahraga antar-kelas yang diadakan di sekolah. Karena kalau menceritakan dari pertandingan pertama terlalu panjang, cukup saya ceritakan pertandingan yang terakhir dijalani oleh tim kelas kami, kelas 7D.

Hari ini, tadi jam delapan pagi, kami kick off melawan tim guru-guru SMP Labschool Jakarta. Keadaan tim, baik fisik maupun moral cukup baik. Kami cukup latihan, dan optimis bahwa kami dapat mengalahkan tim guru dan melenggang ke babak final. Wali kelas kami sudah mewanti-wanti agar berhati-hati, karena secara postur dan fisik, kami jelas kalah bila diadu dengan guru-guru yang usianya antara 20-40 tahun. Beliau berpesan untuk memberi pengawalan ketat bagi guru yang menyerang gawang, "satu guru dua orang yang ngejagain.".

Babak pertama pun dimulai. Pada babak pertama ini permainan cenderung berpihak pada tim guru. Tim guru berhasil menciptakan berbagai peluang yang (untungnya) masih bisa ditangkal oleh kiper kami Ilham. Sayangnya kami tidak begitu berhasil menciptakan peluang (baca: peluang yang kami dapat sangat sedikit jumlahnya). Gempuran-gempuran bola dari kaki guru-guru kami masih dapat ditahan oleh bek-bek dan kiper kami. Sampai peluit dibunyikan, skor tetap kacamata, 0-0.

Di masa jeda pergantian babak, beberapa pemain (terutama yang bermain di depan) mengeluhkan susahnya menembus pertahanan tim guru. Sebisa mungkin, kami tim logistik menyuplai mereka dan memberi semangat pada mereka.

Di babak kedua, tensi permainan meningkat. Serangan tim guru menjadi lebih sering, lebih akurat, dan lebih kuat. Kami bersyukur Ilham masih dapat menangkis serangan-serangan mereka, karena bek-bek kami sudah mulai kedodoran menghalau serangan tim guru.

Tapi karena kiper kami Ilham juga manusia, maka otomatis dia juga akan kewalahan. Mungkin kelelahan yang membuatnya kewalahan dan tidak berhasil menghentikan tendangan Pak Yusuf - guru Pendidikan Jasmani serta PLKJ kelas 8 - yang merobek gawang 7D sehingga kedudukan berubah menjadi 1-0 buat tim guru.

Walau kami berusaha membalas ketertinggalan kami - setidaknya, kalaupun tidak bisa langsung menang, biarlah adu penalti! - tetapi terus saja gagal, dan tak lama setelah percobaan kami menyerang ke gawang tim guru, peluit panjang dibunyikan dan kami kalah, 1-0.

Banyak yang kecewa. 7D tak terkalahkan sampai di semifinal, dan lagi 7D adalah satu-satunya tim kelas 7 yang lolos ke semifinal. 7A kalah melawan 7D di penyisihan, 7B kalah melawan 7D di perempat final, 7C kalah melawan 7B di penyisihan, 7E kalah melawan Aksel-1 di penyisihan, dan 7F kalah melawan 8A/8E (lupa) di penyisihan.

Sekarang harapan kami untuk merebut gelar juara classmeeting berada di tangan tim basket putri 7D yang tadi pagi berhasil lolos ke final basket putri. Kami berharap semoga kami menang melawan 8A di pertandingan merebut juara ketiga atau yang populer dengan nama 3rd place playoff.

Yah, intinya tim mini soccer 7D tersingkir di semifinal. Tapi kami tidak sepenuhnya tersingkir. Insya Allah, kami akan merebut juara ketiga mini soccer classmeeting, dengan pengorbanan segenap tim mini soccer 7D.

Doakan kami ya,
Daffer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar